Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate, Maluku Utara, meminta agar pengguna jasa transportasi laut untuk berhati-hati, menyusul tingginya gelombang laut di Pulau Halmahera.
Prakirawan Cuaca BMKG Ternate, Fahmi Bachdar, meminta masyarakat untuk mewaspadai gelombang tinggi mencapai 1,2 hingga 2,5 meter di wilayah perairan barat Halmahera bagian utara dan samudra pasifik utara Halmahera bagian Selatan.
Ia juga meminta warga untuk waspadai potensi gelombang tinggi mencapai 2.5 meter di wilayah perairan Batang Dua, Perairan Morotai dan Perairan Loloda.
“Selain itu, kondisi sinoptik pada umumnya angin dengan kecepatan lemah hingga sedang dari arah tenggara-selatan di wilayah Indonesia bagian utara dan arah timur-tenggara bagian selatan,” katanya dihubungi di Ternate, Rabu (6/10/2021).
Karena itu, kepada pemilik kapal berukuran kecil untuk tidak melaut, karena kondisi gelombang laut seperti itu akan membahayakan keselamatan saat berlayar.
Fahmi mengimbau masyarakat agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, pohon tumbang dan jalan licin, serta pengguna jasa transportasi laut, nelayan dan masyarakat pesisir diimbau untuk mewaspadai adanya gelombang tinggi.
Ia mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi kecepatan angin dari arah barat-timur laut 5-40 km/jam, waspada potensi angin kencang 15 – 60 km/jam, terutama di wilayah Taliabu, Sanana, Mangoli, Obi Bacan, dan Weda.
Ia berharap, warga mengantisipasi potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada pukul 17.00 WITA di wilayah Morotai Utara, Maba Utara,Wasile,Patani Utara,Gane Timur, Gane Barat, Sulabesi, Sanana,Mangoli serta dapat meluas ke wilayah Morotai Selatan, Galela, Maba, Weda, Bacan, Taliabu dan sekitarnya.
Potensi hujan ringan di wilayah Pulau Gebe dan sekitarnya, sore hari umumnya berawan dengan potensi hujan ringan di wilayah Jailolo, Ibu, Bacan, Maba, Morotai, Weda, Patani, Sofifi, Tidore dan sekitarnya, serta berpotensi terjadi hujan sedang-lebat yang dapat disertai angin kencang pada pukul 09.10 WITA di wilayah Gebe dan dapat meluas ke wilayah Widi, Tawabi, Obi dan sekitarnya.
Sebelumnya, warga di Kota Ternate diminta tetap waspada terhadap bencana tanah longsor, setelah beberapa hari terakhir curah hujan dengan intensitas tinggi masih melanda di daerah ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate Muhammad Arif Gani mengakui ada sejumlah titik, seperti Kelurahan Rua, Taduma dan Kelurahan Takome, di Kecamatan Ternate Pulau, yang mengalami tanah longsor akibat curah hujan tinggi melanda di daerah itu hampir sebulan terakhir.
Selain itu, bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Ternate Pulau itu menyebabkan sebuah jembatan retak dan sejumlah unit rumah warga mengalami rusak pada bulan lalu.
Sumber: cendananews