Harita Nickel melalui PT Megah Surya Pertiwi telah mengirim 242 putra terbaik untuk menimba ilmu di bidang industri smelter Feronikel ke Tiongkok. Program ini sebagai bagian dari transfer teknologi yang dilakukan perusahaan untuk para karyawan.
“Transfer teknologi ini merupakan komitmen perusahaan untuk para karyawan. Kenapa ke Negeri Tiongkok? Karena teknologi yang kami gunakan untuk produksi ini berasal dari Tiongkok,” ujar Chief Deputy Head Exrel dan CSR HARITA Nickel, Alexander Lieman dalam keterangan yang diterima, Senin (3/9/2018).
Khusus untuk Provinsi Maluku Utara, total pegawai yang belajar ke Negeri Tiongkok ada sekitar 177 orang, terdiri dari 4 orang dari Desa Kawasi, 27 orang dari Laiwui, 3 orang dari Wayaloar, 41 orang dari Labuha, dan 102 orang dari Ternate. Kemudian dari luar Provinsi Maluku Utara yaitu 11 orang dari Ambon, 21 orang dari Surabaya, 1 orang dari Malang, dan 32 orang dari Jakarta.
Kamarullah, salah satu anak muda yang menerima pendidikan ke Tiongkok mengaku tidak pernah menyangka bahwa dirinya dapat menempuh pendidikan hingga ke negeri Tiongkok. Warga asli Desa Kawasi ini mengatakan, saat itu hanya empat orang yang berhasil mendapat kesempatan belajar ke Tiongkok.
“Saya tiga bulan belajar di Tiongkok. Di sana saya belajar bagaimana cara mengoperasikan teknologi yang digunakan perusahaan,” kata Kamarullah. Sementara itu, Alex menambahkan, perusahaan semaksimal mungkin memberikan yang terbaik untuk masyarakat di sekitar, khususnya masalah pendidikan. Karena bagi perusahaan, pendidikan merupakan hal yang penting untuk mencetak generasi penerus bangsa yang terbaik.