Pembangunan dan penyelesaian rumah ibadah seperti masjid dan gereja di Desa Kawasi, Halmahera Selatan menjadi prioritas HARITA Nickel.
HARITA Nickel terdiri dari PT Trimegah Bangun Persada (PT TBP) dan PT Megah Surya Pertiwi (PT MSP). Prioritas perusahaan pada saat beroperasi mendirikan rumah ibadah bagi warga di sekitar Desa Kawasi.
“Karena, kami melihat di desa tersebut memang ada rumah ibadah, namun memang kondisi belum membaik,” ucap Manager CSR PT MSP, Khairudin Lubis, Senin (12/8/2018). Selain Masjid, PT MSP membangun itu Gereja. Masjid sendiri sudah bisa digunakan beribadah 2017, sedangkan gereja 2015. Melalui program CSR ini , PT MSP berharap rumah ibadah ini bisa digunakan untuk menunjang kegiatan keagamaan diantaranya ikut terlibat dalam kegiatan Maulid Nabi dan juga kegiatan keagamaan lain.
“Pada Idul Adha tahun lalu kami menyediakan 13 ekor sapi. Kami membagika ke sejumlah desa di Pulau Obi. Kami juga melakukan kegiatan filantropi untuk perayaan Maulid Nabi,” kata Rudi. Sementara itu, H. M. Zoronga (67), warga Desa Kawasi, mengaku program seperti ini sangat membantu warga di sekitar Desa Kawasi. Tokoh agama di desa ini menilai perhatian pemerintah daerah masih minim.
“Kalau menceritakan sejarah Kawasi hari ini , saya sangat malu, karena itu cerita penduduk miskin di sini. Jadi petani mau jual sayur di mana, jadi nelayan juga jual ikan di mana. Kami bisa mencari tapi tidak bisa dijual. Kawasi daerah tertinggal, di anak tirikan, kurang perhatian karena terpisah sendiri, berbeda dengan desa-desa yang lain,” kata H. Zoronga melalui pesan tertulis, Senin (13/8/2018). Mengenai tempat ibadah, warga desa Kawasi cuma memiliki masjid. Namun, kondisi Masjid sangat tidak layak untuk beribadah. Selain kecil, masjid tersebut juga tidak memiliki penerangan. Begitu pula dengan gereja di Desa Kawasi. Sebagai daerah dengan mayoritas penduduk beragama Kristiani, bangunan gereja sekarang sudah lebih baik. Karena selain untuk kegiatan ibadah, gereja juga digunakan untuk acara pernikahan dan acara keagamaan lain.