PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau Harita Nickel menggencarkan program pemberdayaan petani kedelai di lokasi operasional perusahaan di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.
Pemberdayaan tersebut dijalankan melalui Program Pertanian Intensif Unggulan Nusantara (Taninusa) dengan menggandeng Kodim 1509/Labuha dan Dinas Pertanian Kabupaten Halmahera Selatan. Program tersebut dijalankan untuk menunjukkan komitmen perusahaan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat, serta menjawab sejumlah tudingan bahwa Harita Nickel terlibat dalam sejumlah kasus kerusakan lingkungan Pulau Obi.
Head of Community Affairs Harita Nickel Latif Supriadi mengatakan, meski masih merupakan demonstration plot (demplot) atau proyek percontohan, hasil panen perdana kedelai program Taninusa ini berhasil melampaui rata-rata produksi kedelai nasional sebesar 16,70 kuintal/hektar atau 1,67 ton/hektar. “Kebutuhan kedelai kami di lokasi penambangan Pulau Obi mencapai 24 ton per bulan. Petani tidak perlu khawatir karena berapa pun jumlah panennya akan kami beli,” ujar Latif, Selasa (8/8). Latif mengatakan, tanaman kedelai dipilih mengingat Kabupaten Halmahera Selatan masih mengandalkan pasokan kedelai dari luar daerah.
Bahkan tidak ada data rata-rata produktivitas jagung dan kedelai Provinsi Maluku Utara yang tercatat di BPS. Kebutuhan inilah yang dijawab melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Harita Nickel yang mengintegrasikan konsep pertanian terpadu. Perusahaan melakukan pendampingan kepada kelompok binaan dari hulu ke hilir.
Hasil panen kedelai ini selanjutnya akan dibeli oleh UKM binaan perusahaan sebagai bahan baku pembuatan tempe dan tahu untuk disuplai ke kantin karyawan Harita Nickel.
Sementara itu, Komisaris Utama Harita Nickel Donald J Hermanus menambahkan Harita Nickel peduli dan turut berkontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat di Pulau Obi. “Hasil panen yang melimpah ini merupakan harapan baru untuk menggerakkan sektor pertanian di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara,” kata Donald.
Sumber: JPNN