Lama Tak Terdengar, Program Segitiga Emas di Maluku Utara Kembali Digaungkan

Lama Tak Terdengar, Program Segitiga Emas di Maluku Utara Kembali Digaungkan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Halmahera Barat, pada Selasa (2/11), menyambangi Pemerintah Kota Ternate.

Kedatangan Bappeda Halbar tersebut dengan agenda rapat untuk memperkuat program Segitiga Emas. Program yang melibatkan tiga daerah Ternate-Tidore-Halbar ini sudah dirintis sejak lama, sekitar tahun 2019.

“Rapat Segitiga Emas ini ada beberapa poin penting yang dibahas. Namun, pada intinya kita akan melakukan dan menunjukkan bahwa Segitiga Emas itu menguntungkan, baik Ternate, Halbar dan Tikep,” ucap Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman, kepada wartawan, Selasa (2/11).

Tauhid bilang, dalam waktu dekat pihaknya akan ekspos program ini, sehingga kerjasama tiga daerah tersebut dapat dijalin kembali.

“Karena waktu dulu wilayahnya sangat kecil, sekarang ini diperluas dengan diberi tanggung jawab oleh Beppeda yang ada di kabupaten/kota, kemudian nanti ditindaklanjuti oleh eksekusi-eksekusi dari OPD-OPD yang ada,” ujarnya.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly, menuturkan Segitiga Emas diaktifkan kembali untuk menopang ekonomi di tiga daerah, yakni Kota Ternate, Halmahera Barat, dan Kota Tidore Kepulauan.

“Dalam pertemuan tadi itu, pertama adalah perlu adanya identifikasi sektor yang menjadi unggulan, dan sektor ini yang akan dikerjasamakan,” jelas Rizal.

Sekotor itu, kata dia, seperti pertanian, pariwisata, komunikasi, transportasi, dan akomodasi. Pertemuan selanjutnya akan melibatkan tiga kepala daerah untuk membuat nota kesepahaman.

Ia mengaku, draf kerjasama tiga kepala daerah sebelumnya hanya pariwisata yang menjadi sektor unggulan. Untuk itu, akan direvisi dengan memasukkan beberapa sektor unggulan sesuai hasil kajian tim.

“Sasaran akhirnya bagaimana memandirikan tiga kabupaten/kota ini. Kerjasama ini adalah saling menguatkan dan mendukung,” katanya.

Ia menjelaskan, stok barito selama ini dipasok dari luar daerah, seperti Manado dan Surabaya. Padahal komoditas ini menjadi unggulan di Halbar maupun Tidore.

“Ini harus berkesinambungan, sehingga Ternate sebagai market tadi itu tetap tersedia ketika ada permintaan,” tukasnya.

Sedangkan Kepala Bappeda Halmahera Barat, Sony Balatjai, mengatakan pihaknya sangat menyambut baik hasil rapat ini dan turut memberikan apresiasi ke Pemkot Ternate.

“Ini adalah satu langkah maju, usai hasil dialog dengan Bupati Halbar dalam agenda harmonisasi undang-undang Provinsi Maluku Utara terumat di Halbar, Ternate, dan Tikep,” ucap Sony.

Ia mengaku, kerjasama kali ini akan diperluas, dan bukan hanya di bidang pariwisata. Namun, juga untuk transportasi serta hasil-hasil pertanian di Halbar.

“Bahkan juga hal terkait dengan informasi dan telekomunikasi dapat diakomodir dalam kerjasama ini juga,” jelasnya.

Sumber: Kumparan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *