Pada rapat koordinasi perintis dan tol laut yang berlangsung sejak Kamis (21/3/2019), hingga Sabtu (23/3/2019) di Yogyakarta, tiga kepala daerah dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut berhasil meraih 3 (tiga) penghargaan Tol Laut Award. Tiga (3) daerah dengan jumlah throughput kontainer terbanyak di tahun 2018, yang memperoleh penghargaan yakni Pelabuhan Tahuna, Sulawesi Utara sebanyak 959 TEUs Container, Pelabuhan Morotai, Maluku Utara 746 TEUs Container dan Pelabuhan Dobo, Maluku 600 TEUs Container.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo, di Ternate, Minggu (24/3/2019), mengatakan penghargaan ini untuk memotivasi publik. Menurut dia, kerjasama dan kreativitas Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat mutlak diperlukan. Hal ini untuk mendukung optimalisasi pemanfaatan kapal perintis dan kapal tol laut saat mengangkut muatan hasil komoditi daerahnya. “Agar muatan baliknya terisi optimal,” tandasnya.
Menurut Purnomo, penyelenggaraan angkutan laut perintis dan tol laut harus dilakukan terpadu, sinergitas dan kolaborasi antar pusat dan daerah, agar hasilnya bisa maksimal. Sehingga, masyarakat dapat merasakan manfaat keberadaan angkutan laut perintis dan tol laut. “Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sudah ada tugasnya masing-masing. Sinergi dan kolaborasi pusat dan daerah menjadi penting ketika target yang ingin dicapai. Ini diperlukan kerjasama yang baik agar hasilnya bisa dinikmati masyarakat,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, KM. Logistik Nusantara II, milik PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), tiba di Pelabuhan Trikora, Soasio, Kota Tidore Kepulauan, Sabtu (23/3/2019) sekitar pukul 10.00 WIT. Kapal tersebut mengangkut 4 (empat) unit peti kemas sistem pendingin tertutup (Reefer Container) berukuran 20 feet.
Salah seorang pengusaha ikan di Pelabuhan Trikora Tidore, Jawiyah, mengaku bahwa kedatangan KM. Logistik Nusantara II merupakan jawaban atas keresahan mereka. Karena selama ini mereka harus menyewa kapal dengan peti kemas sistem pendingin tertutup tersebut.
Kepala Kantor PT. Pelayaran Nasional Indonesia Cabang Ternate, Heri Setiabudi, mengatakan operasional kapal tersebut sudah memasuki tahun kedua. Sesuai jadwal, kapal akan bertolak ke Daruba, Kabupaten Pulau Morotai, lalu ke Surabaya. “Kapalnya tidak hanya mengangkut ikan. Tapi hasil bumi seperti kopra, batang kelapa dan sejumlah komoditi unggulan daerah lainnya,” singkatnya.